
Kegiatan simulasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran, sekaligus mempraktekkan langsung kepada para anggota PMR, bagaimana cara menolong korban atau menolong teman-teman dan gurunya di dalam kelas saat terjadi gempa bumi. Melihat pelaksanaan simulasi ini dan di sela-sela kesibukkannya, Kepala SMP Negeri 3 Manokwari, Bapak Frans N. A. Wagey, S.Pd., menyempatkan diri bergabung dengan para anggota PMR dan melakukan dialog langsung dengan mereka, termasuk dengan Kakak-kakak Pembina mereka.
Palang Merah Remaja (PMR) di SMP Negri 3 Manokwari menjadi salah satu pilihan kegiatan
ekskul (ekstrakurikuler) yang diminati oleh sebagian siswa di samping kegiatan ekskul lainnya.
"Tahun 2010 adalah tahun-tahun awal SMP Negeri 3 Manokwari bergabung dengan PMI melalui kegiatan-kegiatan PMR-nya yang kala itu dibimbing oleh kakak-kakak pembina mereka. Ada Kakak Dede, Kakak Doni, dan kakak-kakak lainnya, termasuk Ibu Sara dan Ibu Purwo sebagai guru pembimbing kami", kata Galuh, salah satu anggota PMR dari SMP Negeri 3 Manokwari.

"Kegiatan menarik yang pernah kami ikuti", kata Galuh,"antara lain, Youth Cham atau Kemah Pemuda PMR pertama Tingkat Kabupaten Manokwari di Lapangan Kodim Manokwari, kemudian bersama anggota PMI lainnya berkunjung ke Ransiki memberikan bantuan logistik kepada para korban bencana gempa tektonik baru-baru lalu, termasuk mengadakan kegiatan kunjungan ke Puskesmas Sanggeng Manokwari.
Walaupun bergabungnya SMP Negeri 3 Manokwari dengan PMI melalui kegiatan PMR, kalau boleh dikatakan, baru seumur jagung, tapi peran serta Kakak-kakak Pembina mereka di PMR sangat besar artinya bagi perkembangan karakter dan kepribadian adik-adik mereka di SMP sebagai generasi penerus, generasi harapan bangsa yang kelak menjadi penerus perjuangan kakak-kakak dan orang-orang terdahulu mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar