Sabtu, 26 Mei 2012

Kegiatan LT II di tingkat Kwartir Ranting Manokwari Barat


        Alhamdulillah, ucapan syukur kepada Allah SWT. Dengan persiapan dan waktu yang sangat minim, Regu Pramuka Penggalang Gudep M42 (Putri) dan M45 (Putra) SMP Negeri 3 Manokwari, masing-masing berhasil meraih peringkat I dalam Lomba Tingkat II (LT II) yang diselenggarakan oleh Kwartir Ranting Manokwari Barat dari tgl 7 s.d. 9 Mei 2012  dan berhak mewakili Kwartir Ranting Manokwari Barat mengikuti event selanjutnya, yaitu LT III di tingkat Kwarcab Manokwari.
     Keberhasilan itu tidak datang dengan sendirinya, atas izin Allah SWT lah semuanya bisa diperoleh, juga semangat dari adik-adik penggalang, motivasi yang diberikan oleh Kakak-kakak Pembina dan Pembantu Pembina kepada adik-adiknya, dan tentu saja karena adanya dukungan dari guru-guru dan kepala sekolah.
Trima kasih tuk semuanya.
Selamat berjuang adik-adikku (Regu Putra dan Regu Putri, semoga kalian berhasil dan sukses dalam LT III mendatang.














Inilah duta-duta SMP Negeri 3 Manokwari dalam LT II dan siap mengikuti LT III

  1.  PUTRA
NO
NAMA
KELAS
KETERANGAN
1
Roy Tandilolo
IX G

2
Galuh Valentio N
IX G

3
Rully Agustinus Worisio
VIII D

4
Deimon Agustiano Tabem
VII F

5
Teddy F. Tuharea
VII B

6
Jekson Aihuan
VIII F

7
Wahyu Eko Azhari
VII B

8
Efans T. Lusiandro Namsa
VII A


  1. PUTRI
NO
NAMA
KELAS
KETERANGAN
1
Agus Setyawati A.H.J.
VIII B

2
Nurhaliza Rasyid
VIII C

3
Rada Sri Rahayu
VIII A

4
Tribuana Abdul Rakhman
VIII H

5
Yesefa Monica Nainggolan
VII G

6
Indri Rahayu
VII G

7
Nurul Mutia Anisa
VII C

8
Jesica Lisa L.
VII E

KEGIATAN PMR SMPN 3 MANOKWARI


        Sabtu pagi, 26 Mei 2012, anggota PMR SMP Negeri 3 Manokwari yang berjumlah kurang lebih 50 siswa melaksanakan kegiatan tanggap darurat simulasi penanggulangan Bencana Alam Gempa Bumi, yang kita ketahui bersama, sering terjadi di daerah Manokwari dan sekitarnya. Kegiatan ini didukung penuh oleh PMI Cabang Manokwari lengkap dengan segala fasilitasnya, termasuk mobil ambulans.
          Kegiatan simulasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran, sekaligus mempraktekkan langsung kepada para anggota PMR, bagaimana cara menolong korban atau menolong teman-teman dan gurunya di dalam kelas saat terjadi gempa bumi. Melihat pelaksanaan simulasi ini dan di sela-sela kesibukkannya, Kepala SMP Negeri 3 Manokwari, Bapak Frans N. A. Wagey, S.Pd., menyempatkan diri bergabung dengan para anggota PMR dan melakukan dialog langsung dengan mereka, termasuk dengan Kakak-kakak Pembina mereka.
        Palang Merah Remaja (PMR) di SMP Negri 3 Manokwari menjadi salah satu pilihan kegiatan ekskul (ekstrakurikuler) yang diminati oleh sebagian siswa di samping kegiatan ekskul lainnya. 
       "Tahun 2010 adalah tahun-tahun awal SMP Negeri 3 Manokwari bergabung dengan PMI melalui kegiatan-kegiatan PMR-nya yang kala itu dibimbing oleh kakak-kakak pembina mereka. Ada Kakak Dede, Kakak Doni, dan kakak-kakak lainnya, termasuk Ibu Sara dan Ibu Purwo sebagai guru pembimbing kami", kata Galuh, salah satu anggota PMR dari SMP Negeri 3 Manokwari.
        Latihan rutin PMR dilaksanakan 2 kali dalam satu minggu, yaitu hari Kamis dan Sabtu. Kamis sore, latihan dilaksanakan di Markas PMI Cabang Manokwari berlokasi di Reremi Sahara, sedangkan Sabtu dilaksanakan pada jam kegiatan Pengembangan Diri pada pagi hari.
        "Kegiatan menarik yang pernah kami ikuti", kata Galuh,"antara lain, Youth Cham atau Kemah Pemuda PMR pertama Tingkat Kabupaten Manokwari di Lapangan Kodim Manokwari, kemudian bersama anggota PMI lainnya berkunjung ke Ransiki memberikan bantuan logistik kepada para korban bencana gempa tektonik baru-baru lalu, termasuk mengadakan kegiatan kunjungan ke Puskesmas Sanggeng Manokwari.
        Walaupun bergabungnya SMP Negeri 3 Manokwari dengan PMI melalui kegiatan PMR, kalau boleh dikatakan, baru seumur jagung, tapi peran serta Kakak-kakak Pembina mereka di PMR  sangat besar artinya bagi perkembangan karakter dan kepribadian adik-adik mereka di SMP sebagai generasi penerus, generasi harapan bangsa yang kelak menjadi penerus perjuangan kakak-kakak dan orang-orang terdahulu mereka.    

Rabu, 22 Desember 2010

PROFIL SMP NEGERI 3 MANOKWARI

VISI, MISI, DAN TUJUAN

SMP NEGERI 3 MANOKWARI
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

a.      Visi Sekolah
UNGGUL DALAM PRESTASI , ILMU PENGETAHUAN DAN 
TEKNOLOGI, BUDAYA, DILANDASI IMAN DAN TAQWA

b.         Misi Sekolah
1.      Menanamkan  keyakinan, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Membentuk peserta didik yang berkualitas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
3.      Membentuk peserta didik yang berprestasi dan mampu berkompetisi dalam keragaman di berbagai bidang.

c.       Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

d.      Tujuan Sekolah
Untuk  mencapai Visi  dan Missi  di atas, maka  secara operasional  ditetapkan tujuan yang akan dicapai oleh SMP Negeri  3 Manokwari,  meliputi:
1.      Teciptanya mental dan karakter peserta didik yang dapat menjadi contoh dalam masyarakat.
2.      Terciptanya peserta didik yang memiliki kemampuan akademik, teknologi, seni dan budaya.
3.      Terciptanya peserta didik yang berprestasi dalam bidang olah raga dan mampu bersaing dalam bidang MIPA.

Selain tujuan sekolah di atas, pada tahun pelajaran 2011/2012, tujuan yang ingin dicapai SMP Negeri 3 Manokwari adalah :
1.      Memiliki dan mencapai standar isi, kurikulum SMP negeri 3 Manokwari , meliputi tersusunnya program tahunan, program semester ,pengembangan kurikulum , silabus, sistim penilaian , rencana pelaksanaan pembelajaran .
2.      Sekolah mencapai standar tenaga kependidikan , meliputi semua guru berkualifikasi minimal S1 sebanyak 80 % , telah mengikuti MGMP , 90 % guru mengajar sesuai keahlian ,tenaga kependidikan lainnya profesional baik keahlian maupun tingkat pendidikan .
3.      Mencapai standar proses pembelajaran meliputi pelaksanaan pembelajaran strategi/metode CTL, pendekatan belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual
4.      Sekolah mencapai standar  fasilitas pendidikan yang canggih, baik penataan ruangan, perabot sekolah, media pembelajaran dan perawatan yang memenuhi standar minimal.
5.      Memiliki dan mencapai standar ketuntasan kompetensi, prestasi terbaik, standar kelulusan yang tinggi .
6.      Mencapai standar kelembagaan yang bermutu dan menajemen berbasis sekolah dalam pencapaian standar pengelolaan pembelajaran, kurikulum, fasilitas pendidikan, personalia, kesiswaan, administrasi,dan sumber daya lainnya .
7.      Sekolah memiliki standar pembiayaan yang menganut pemberdayaan yang partisipatif dan pengeluaran yang efektif .
8.       Sekolah mencapai/memiliki standar penilaian otentik .


e.      Motto Sekolah

”MAJU UNTUK BERKOMPETISI”
”MOVE FOR COMPETITION”

f.        Yel-yel Sekolah

Belajar dan berkreasi ......., Wajib,
Prestasi ............................., Pasti,
Berhasil ............................., Yes.




BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

      Sekolah standar nasional atau SMP Standar Nasional (SSN) adalah sekolah model yang diujicobakan dikembangkan oleh pusat (Direktorat Pembinaan SMP) untuk menjadi rujukan atau contoh bagi sekolah lain yang sederajad pada tiap kabupaten/kota dengan kreteria yang telah ditetapkan. Sebagai SSN, sekolah berkewajiban untuk mampu secara bertahap mengembangkan berbagai aspek pendidikan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
      Kreteria utama dan sekaligus sebagai prasarat untuk menjadi SSN adalah telah memenuhi nilai rata-rata UAN tertentu (sesuai ketetapan pada tahun yang berjalan), luas lahan minimal 3000m2, rombongan belajar minimal  9 (sembilan) kelas. Selanjutnya berdasarkan verifikasi di lapangan, maka sekolah calon SSN harus memenuhi standar penilaian kinerja sekolah minimal 75.
      Beberapa alasan dipilihnya sekolah dengan kreteria tersebut antara lain : ( Menurut Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah)

  1. Dalam jangka panjang, daerah kabupaten/kota dapat mengembangkan sendiri sekolah yang ada di wilayahnya untuk memenuhi SNP (standar Nasional Pendidikan); untuk itu sesuai kewenangannya, maka pusat memberikan contoh atau model terbatas dalam jangka waktu tertentu kepada satu atau lebih SMP untuk menjadi SSN. Dengan demikian, sesuai dengan kewenanggannya juga , maka tiap kabupaten/kota akan mampu mengembangkan sendiri sesuai dengan yang dikembangkan oleh pusat sebelumnya.

  1. Dalam upaya efisiensi dana dan terbatasnya kemampuan pemerintah pusat, maka ditetapkan jenis sekolah yang terbatas dalam kreteria-kreteria dan jumlahnya yang ditetapkan di atas, yaitu cenderung sekolah potensial yang telah memiliki kemampuan rata-rata apabila dibandingkan dengan sekolah potensial lain dengan tujuan akan dicapai aspek-aspek SNP yang relative lebih cepat dan bermutu.

  1. Sekolah potensial dengan kondisi rata-rata yang lebih baik dibandingkan lainnya, maka diasumsikan dengan bantuan dana pancingan yang terbatas akan lebih cepat mencapai kemandirian dan pemenuhan kreteria SNP sebagai mana diamanatkan pada undang-undang dan peraturan pemerintah khususnya PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP.

  1. Agar segera terbentuknya suatu contoh model sekolah yang memenuhi kreteria sebagai SSN yaitu yang telah memenuhi kreteria SNP sebagaimana amanat PP No 19 tahun 2005, sehingga tiap daerah akan mampu membuat perencanaan pendidikan SMP di daerahnya sesuai dengan ketentuan SNP.

  1. Sekolah yang termasuk dalam kelompok sekolah potensial dan rintisan yang dibawah rata-rata, jauh lebih banyak jumlahnya, sehingga memerlukan waktu yang relatif lama untuk di treatment menjadi SSN yang memiliki keterbatasan dalam hal pendanaan dan tuntutan waktu sebagaimana yang telah dicanangkan dalam tonggak pendidikan di Indonesia yang harus dicapai dalam jangka 5 tahun sejak tahun 2005.

Berdasarkan Kreteria dan beberapa alasan di atas maka SMP Negeri 3 Manokwari (yang dulunya bernama SMP Negeri 2 Manokwari)  ditetapkan sebagai Sekolah Rintisan SSN berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Nomor: 1147 A/C3/SK/2004. Tanggal 5 Juli 2004. Tentang Penetapan Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional Tahun Anggaran 2004. SMP Negeri 3 Manokwari sebagai sekolah rintisan SSN berjalan selama 3 tahun, yaitu mulai tahun 2004 sampai dengan Tahun 2006.
Selanjutnya berdasarkan surat dari Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Menajemen Pendidikan Dasar dan Menegah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Nomor : 123/C3/DS/2007, tanggal 31 Januari 2007, tentang Pemberitahuan hasil monotoring dan evaluasi SSN Tahun 2004 dan 2005, SMP Negeri 3 Manokwari telah mendapatkan SURAT KETERANGAN Nomor : 2270/C3/LL/2006, tanggal 26 Desember 2006 tentang SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN).
Berdasarkan hasil monitoring tersebut, maka sejak tanggal 26 Desember 2006, SMP Negeri 3 Manokwari ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Sejak Tahun 2008, SMP Negeri 3 Manokwari menjadi SMP SSN Mandiri, dan dalam waktu dekat, SMP Negeri 3 Manokwari pun akan dinaikkan statusnya menjadi Sekolah Rintisan Bertaraf Internasianal (RSBI). Persiapan dan pembenahan ke arah itu sedang kami lakukan.

B.  RSBI (RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL)
1.  Pengertian RSBI
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) adalah sekolah nasional yang menyelenggarakan pendidikan berdasarkan atau telah memenuhi standar nasional pendidikan (SNP) sebagai Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM), dan mutu internasional sebagai Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT), sehingga lulusannya memiliki mutu/kualitas bertaraf nasional dan internasional sekaligus
Kreteria utama dan sekaligus sebagai prasarat untuk menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah
a.       telah memenuhi nilai rata-rata UAN tertentu (sesuai ketetapan pada tahun yang berjalan),
b.      luas lahan minimal 3000m2,
c.       rombongan belajar minimal  9 (sembilan) kelas.
d.      Selanjutnya berdasarkan verifikasi di lapangan, maka sekolah calon RSBI harus memenuhi standar penilaian kinerja sekolah minimal 75.
e.       Telah 3 tahun menjalani Rintisan Sekolah Standar Nasional.
f.        Telah 3 tahun menjalani Sekolah Standar Nasional Mandiri
     
Berdasarkan Kreteria dan beberapa alasan di atas maka SMP Negeri 3 Manokwari (yang dulunya bernama SMP Negeri 2 Manokwari) 
a.       ditetapkan sebagai Sekolah Rintisan SSN berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Nomor: 1147 A/C3/SK/2004. Tanggal 5 Juli 2004. Tentang Penetapan Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional Tahun Anggaran 2004.
b.      SMP Negeri 3 Manokwari sebagai sekolah rintisan SSN berjalan selama 3 tahun, yaitu mulai tahun 2004 sampai dengan Tahun 2006.
c.       Berdasarkan surat dari Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Menajemen Pendidikan Dasar dan Menegah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Nomor : 123/C3/DS/2007, tanggal 31 Januari 2007, tentang Pemberitahuan hasil monotoring dan evaluasi SSN Tahun 2004 dan 2005, SMP Negeri 3 Manokwari telah mendapatkan SURAT KETERANGAN Nomor : 2270/C3/LL/2006, tanggal 26 Desember 2006 tentang SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN).
d.      Tahun 2006 hingga tahun 2009, SMP Negeri 3 Manokwari menjadi Sekolah Standar Nasional Mandiri.
e.       Tahun 2009, SMP Negeri 3 Manokwari mempersiapkan diri menuju ke Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI).
f.        Senin, 16 Juni 2008, SMP Negeri 3 Manokwari telah kedatangan petugas verifikasi calon SMP Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dari Subdit Kegiatan Kesiswaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Pusat, didampingi oleh petugas dari Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Papua Barat. Beliau meminta kesediaan SMP Negeri 3 Manokwari menjadi Salah satu SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Manokwari Papua Barat.

2.  Landasan Hukum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 50 menyatakan bahwa:
Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
Ayat (3): pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.






BAB II
PROFIL SEKOLAH

A.  PROFIL SMP NEGERI 3 MANOKWARI

1.     SEKOLAH
a.   Nama Sekolah                                    : SMP NEGERI 3 MANOKWARI
b.   Alamat                                    
1.     Jalan                                              : Jl. Yos Sudarso Manokwari
2.     Kelurahan                                       : Manokwari Barat
3.     Distrik                                            : Manokwari
4.     Kabupaten / Kota                             : Manokwari
5.     Provinsi                                         : Papua Barat
6.     Nomor Telepon                               : 0986 211638
7.     Faximile                                         : 0986 211638
8.     e-mail                                            : smptigamanokwari@yahoo.com

c.   Nama Yayasan/Pengelola                     : -
d.   Status Sekolah                                    : Negeri
                                                                Terakreditasi dengan nilai    A  
e. Status tanah   :
1.      Kepemilikan                                   : sendiri
2.      Nomor sertifikat tanah                    : 26.04.01.04.4.00374
     
f.  N.S.S.                                                 :  20.1.33.01.01.003

g. N P W P                                               :  00.137.363.8.955.000

h.  NPSN                                                  :  60400172

h.   Jumlah ruang belajar                          :  22 lokal kelas
     Jumlah rombongan belajar                             :  22  rombongan belajar, terdiri dari
                                             Kelas 7       : 8 (delapan) rombongan belajar
                                             Kelas 8       : 9 (sembilan) rombongan belajar
                                             Kelas 9       : 5 (lima) rombongan belajar

i.   Waktu belajar                                       : Pagi pukul : 07.30 s.d. 13.15 WIT
                                            
j.       Jumlah jam pelajaran setiap minggu
Rombongan belajar pagi                        :  36  jam pelajaran @  : 40 menit

k.      Mata pelajaran mulok
-  Speaking                                           :  untuk kelas VII
-  Kesehatan (LSE/HIV/AIDS) :  untuk kelas VIII
-  Teknologi Komputer             :  untuk kelas IX

l.        Jenis kegiatan ekstrakurikuler                :
1.      PRAMUKA
2.      Olahraga
3.      Musik
4.      Tari
5.      PMR


2.  Identitas Kepala Sekolah
a.       Nama dan gelar                                  : FRANS.N.A.WAGEY,S.Pd
b.       Pendidikan terakhir                             : Sarjana
c.       Jurusan Ijazah                                      : Bahasa dan Sastra Indonesia
d.       Pelatihan yang pernah diikuti           :

Tahun
Nama  Pelatihan
Lama Pelatihan (hari/bulan)
2005
Workshop CTL di Makassar
7 hari
2005
Workshop KTSP di Makassar
7 hari
2006
Tes Pelatihan Calon Kepala Sekolah
2 bulan

3.  Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah
GT/PNS
GTT/Guru Bantu
L
P
L
P
1.
S3/S2
-
-
-
-
-
2.
S1
9
15
2
12
38
3.
D-4
-
-
-
-
-
4.
D3/Sarmud
-
2
-
-
2
5.
D2
-
-
-
-
-
6.
D1
-
-
-
-
-
7.
≤ SMA/sederajat
-
-
-
--
-
Jumlah
9
17
2
12
40

4.  Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan
     (keahlian)
No.
Guru
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah
D1/D2
D3/
Sarmud
S1/D4
S2/S3
D1/D2
D3/
Sarmud
S1/D4
S2/S3
1.
IPA
-
1
4
-
-
-
1
-
6
2.
Matematika
-
-
4
-
-
-
1
-
5
3.
Bahasa Indonesia
-
-
3
-
-
-
1
-
5
4.
Bahasa Inggris
-
-
3
-
-
-
1
-
4
5.
Pendidikan Agama
-
1
2
-
-
-
4
-
7
6.
IPS
-
-
2
-
-
-
3
-
5
7.
Penjasorkes
-
-
1
-
-
-
1
-
2
8.
Seni Budaya
-
-
2
-
-
-
-
-
2
9.
PKn
-
-
2
-
--
--
-
-
2
10.
TIK/Keterampilan
-
-
-
-
-
-
2
-
2
11.
BK
-
-
1
-
-
-
-
-
1
12.
Lainnya: ..............
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Jumlah
-
2
24
-
-
-
14
-
40

5.     Pendidikan Pegawai Tata Usaha

No
Pendidikan terakhir
Pegawa tetap
Pegawai tidak tetap
Pegawai DPK
Jumlah pegawai
1
DIII/S1
-
1
-
1
2
DI/DII
-
-
-
-
3
SMA
2
2
-
4
4
SMP
-
-
-

5
SD
-
-
-


Jumlah pegawai
2
3
-
5

6.  Data Siswa
a.       Keadaan Siswa dalam Lima Tahun Terakhir
Keadaan Siswa
Tahun Pelajaran
Kelas VII
(orang)
Kelas VIII
(orang)
Kelas IX
(orang)
Jumlah

Jumlah
siswa
2006/2007
273
181
228
683
2007/2008
167
278
188
633
2008/2009
154
165
259
578
2009/2010
325
165
175
665
2010/2011
297
323
173
793
Jumlah
Rombel
2006/2007
6 Rombel
6 Rombel
5 Rombel
17 Rombel
2007/2008
5 Rombel
5 Rombel
7 Rombel
17 Rombel
2008/2009
5 Rombel
5 Rombel
7 Rombel
17 Rombel
2009/2010
9 Rombel
5 Rombel
5 Rombel
19 Rombel
2010/2011
8 Rombel
9 Rombel
5 Rombel
22 Rombel
b. Jumlah Penerimaan Siswa Baru dalam Lima Tahun Terakhir
Tahun Pelajaran
Jumlah Siswa
Pendaftar
Diterima
Prosentase yang Diterima
2006/2007
342
273
79,8 %
2007/2008
310
167
53,9 %
2008/2009
170
154
90,6 %
2009/2010
329
325
98,8 %
2010/2011
325
297
91,38 %

  1. Jumlah Lulusan dalam lima Tahun Terakhir
Tahun
Pelajaran
Tamatan (%)
Rata-rata Nem
Jumlah
Persentase
Rata-  Rata  Nem
Target
2005/2006
229
100 %
6,87
100 %
2006/2007
228
97 %
6,46
100 %
2007/2008
188
99,01 %
6,42
100 %
2008/2009
259
100 %
6,94
100 %
2009/2010
171
100 %
6,66
100 %
2010/2011
173







7.  Prestasi sekolah/siswa
a.       Nilai Hasil Ujian Nasional dalam Tiga Tahun Terakhir
NO
MATA PELAJARAN
Tahun Pelajaran 2007/2008
Tahun Pelajaran 2008/2009
Tahun Pelajaran 2009/2010
Tertinggi
Terrendah
Tertinggi
Tertinggi
Terrendah
Rata - rata
Tertinggi
Terrendah
Rata - rata
1
Bahasa Indonesia
8,40
2,60
6,35
9,20
5,00
6,90
9,40
3,40
7,28
2
Bahasa Inggris
8,60
4,40
5,74
9,60
4,40
6,83
8,40
3,20
6,00
3
Matematika
9,75
5,00
6,26
10,00
5,25
6,98
9,75
3,25
5,85
4
IPA
8,75
5,75
7,34
9,25
5,25
7,03
10,00
5,25
7,51

b.      Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)
No
Mata Pelajaran
Rata-rata Nilai US
Tahun 2005/2006
Tahun 2006/2007
Tahun 2007/2008
Tahun 2008/2009
Tahun 2009/2010
1
Agama
7,50
7,52
7,52
8,04
7,31
2
PPKn
7,60
6,84
7,19
6,71
7,49
3
IPA
6,40
6,96
-
-
-
4
IPS
6,60
6,12
7,86
6,93
6,85
5
Penjaskes
7,50
-
-
-
-
6
Kesenian
7,34
-
-
-
8,05
7
Tikom
-
-
-
6,92
7,18

c.  Prestasi lainnya
1.  Tahun 2002 s.d. tahun 2006
No
Nama Lomba
Tahun Perolehan
Hasil
1
LT III Pramuka
2002
Juara I
2
LT IV Pramuka
2002
Juara I
3
LT V Pramuka
2002
10 Besar
4
Mengikuti Jambore Pramuka Sedunia di Thailand
2003
Cukup Memuaskan
5
Olimpiade MIPA (fisika) Tingkat Propinsi
2003
Juara I
6
Lomba Matematika se Papua
2003
Juara I
7
Olimpiade MIPA / Fisika tingkat Nasional
2003
Rangking 48 dari 90 Peserta
8
Lomba Gerak Jalan Putra
2003
Juara I
9
Lomba Yospan Jalan
2003
Juara I
10
Lomba Wayase se Manokwari
2003
Juara I
11
Kejurda Tennis Meja se Papua
2003
Juara II
12
Lomba Baca Puisi Hardiknas 2003
2003
Juara I
13
Kejuaraan Sepak Bola Tk. SMP se Kab. Manokwari
2004
Juara II
14
LCC MIPA dan Bahasa Inggris Se Kota Manokwari
2004
Juara I
15
Kejuaraan Sepak Bola Tk. SMP se Kab. Manokwari
2005
Juara II
16
LCC MIPA dan Bahasa Inggris Se Kota Manokwari
2005
Juara I
17
LCC MIPA dan Bahasa Inggris Se Kota Manokwari
2006
Juara I
18
Olimpiade IPA Biologi tingkat Provinsi Irian Jaya Barat
2006
Juara I
29
Olimpiade IPA Biologi tingkat Nasional mewakili Provinsi Irian Jaya Barat di Semarang
2006
Tingkat nasional

2.  Tahun 2007 s.d. tahun 2008
a.  Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba
No.
Nama Lomba
Tahun 2006/2007
Tahun 2007/2008
Juara ke:
Tingkat
Juara ke:
Tingkat
Kab /
Kota
Pro-
pinsi
Nasio nal
Kab/
Kota
Pro-pinsi
Nasio-nal
1.                     
LCC MIPA & Bhs.Inggris
1


1


2.                     
LCC MIPA & Bhs.Inggris
1


1


3.                     
Olimpiade Biologi
1


1


4.                     
Olimpiade Biologi




1


5.                     
Olimpiade Fisika
1


1


6.                     
LPIR
Finalis






7.                     
Liga Band School
1






8.                     
Kejurda Tenis Meja
1






9.                     
Kejurda Bola Kaki Pelajar
1






10.                  
Baca Puisi
1






11.                  
Kaligrafi




2



b.      Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik
No.
Nama Lomba
Tahun 2006/2007
Tahun 2007/2008
Tahun 2008/009
Juara ke:
Tingkat
Juara ke:
Tingkat
Juara ke:
Tingkat
Kab/
Kota
Pro-pinsi
Kab/
Kota
Kab/
Kota
Pro-pinsi
Nasio-nal
Kab/
Kota
Pro-pinsi
Nasio-nal
1.                     
Tarian Yosim Pancar
1










2.                     
Senam Wayase
1










3.                     
Gerak Jalan Prestasi
1


1






4.                     
Baca Cerita Rakyat Papua
1










5.                     
Menggambar Poster




1






6.                     
Festival Lagu Papua




3






7.                     
Menulis Cerpen Islami








8


8.                     













9.                     



















8.     Prasarana/ruang penunjang

No
Jenis prasarana
Luas
Kondisi


Ada
Tidak ada
Ketera ngan
Baik
Kurang baik
1.
Ruang kepala sekolah




2.
Ruang wakil kepala sekolah




3.
Ruang guru



Menggunakan 2 ruang kelas
4.
Ruang tata usaha




5.
Ruang bimbingan




6.
Ruang perpustakaan / Media
9 x 12 m


Sementara dalam tahap penyelesaian
7.
Ruang laboratorium IPA
9 x 12 m



8.
Ruang laboratorium Bahasa
7 x 9 m



9
Ruang laboratorium Komputer
7 x 9 m


Swadaya sekolah/komite
10
Ruang Multimedia
9 x 12



11
Lapangan olah raga (Basket)
16 x 30



12
Ruang Ketrampilan




13
Ruang ibadah




14
Ruang keamanan




15
Ruang Aula / Serba guna




16
Ruang koperasi




17
Kantin




18
Toilet Guru




19
Toilet Siswa




20
R. Sanggar / MGMP



  √

21
Ruang OSIS


  √


22
Ruang UKS

  √



23
Sanggar Pramuka



  √

24
Mushola



  √

25
Ruang Ganti



  √

26
Gudang



  √

27
R. Penjaga Sekolah


  √


28
Menara Air

  √



29
Garasi Sepeda



  √

30
Lapangan Upacara


  √


31
Areal Parkir


  √


32
Pintu Gerbang


  √


33
Pagar Keliling


  √



9.  Potensi Infrastruktur sekolah.
Sejak berdirinya sekolah tahun 1979 sampai sekarang, sekolah ini telah berganti kepala sekolah antara lain :
v     Kasidi,  periode 1979 – 1989
v     Owi Sachroni, periode 1989 - 1990
v     J. Samigita  Periode  1990 – Oktober 2007.
v     Sudjanti Kamat, A.Md.Pd.  Periode April  2008 – Agustus 2009
v     Frans N.A.Wagey, S.Pd. Agustus 2009 sampai sekarang
SMP Negeri 3 Manokwari berada di lingkungan Distrik Manokwari Barat tepatnya di Jalan Yos sudarso Manokwari Provinsi Papua barat,  dan tepat berada di Jantung Kota Manokwari, berdekatan dengan Hadi Maal (Supermarket Hadi).

10.  Potensi Sekolah

a.  Komite Sekolah
Pengurus Komite SMP Negeri 3 Manokwari Masa Bhakti 2007 – 2010 dibentuk dan ditetapkan pada tanggal  23 Juni 2008 dengan susunan sebagai berikut:

Ketua                                :  Bpk Elisa Sroyer, S.Sos.
Wakil Ketua                      :  Bpk. William Wamati, S.E.
Sekretaris                          :  Bpk DR Ir. Sangle Yohannes Randa, M.Sc.
Wakil Sekretaris                :  Bpk. Ir. Yohanis Edong Rummising, M.M.
Bendahara                         :  Ny. Sulastri Mandacan
Wakil Bendahara               :  Ny. Yomima Ayhuan Siregar
Anggota                             :    1.  Bpk. Oktovianus Mayor, S.Sos.
2.  Bpk. Simson Inyomusi, S.Sos, M.M.
3.  Bpk Ir. Marwan, M.Eng.
4.  Bpk. Ir. Wempi Bandung, M.M.
5.  Bpk. Ir. Suprihadi, M.Si.
6.  Ny. Ir. Elina R. Situmorang, M.Si.
7.  Bpk Suleman S. Sesa, S.E.
8.  Bpk. Yosep M. Dempi, S.E.
9.  Ny. Darna Napitupulu

b.      Potensi sekolah.
Sekolah berada di Jantung Kota Manokwari, tetapi letaknya  cukup jauh dari Jalan Raya, kurang lebih 50 meter, sehingga jauh dari kebisingan dan keramaian. Potensi siswa sangat mendukung bila sekolah ini dapat dikembangkan melalui program Life Skill (ketrampilan hidup) khususnya dalam bidang teknologi informatika, karena sebagian besar siswa menguasai bidang teknologi informatika dan memeiliki komputer/laptop sendiri.


c.       Potensi masyarakat di sekitar sekolah.
Masyarakat di sekitar sekolah adalah masyarakat yang multidimensi dengan ciri khas sosial budaya yang beragam berdasarkan suku, etnis, dan budaya namun rasa hormat menghormati, toleransi dan kekeluargaan dinilai cukup tinggi sehingga keberadaan SMP Negeri 3 Manokwari dapat berjalan dengan baik dan aman, walaupun di sana-sini masih terdapat beberapa kendala.
Sekolah ini menampung siswa dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari yang berekonomi lemah hingga menengah ke atas, dengan kata lain SMP Negeri 3 Manokwari hadir di tengah-tengah masyarakat dengan corak sosial ekonomi yang heterogen sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berupaya menjembatani berbagai kondisi sosial ekonomi yang berbeda dalam memberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang sama bagi setiap anak usia sekolah.










BAB III
KURIKULUM

1.      Kurikulum yang dikembangkan di SMP Negeri 3 Manokwari adalah KTSP dengan Struktur programnya sbb:


No.

Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu

VII

VIII

IX
A.
Mata Pelajaran




1.  Pendidikan Agama
2
2
2

2.  Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2

3.  Bahasa Indonesia
4
4
4

4.  Bahasa Inggris
4
4
4

5.  Matematika
5
5
5

6.  Ilmu Pengetahuan Alam
5
5
5

7.  Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4

8.  Seni Budaya
2
2
2

9.  Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2
2
2

10. Keterampilan / Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
B.
Muatan Lokal
1.  Speaking
2.  Kesehatan (LSE HIV/AIDS
3. Teknik Komputer

2




2



2
C.
Pengembangan Diri
2*
2*
2*

Jumlah
36
36
36
Catatan : *) ekuivalen 2 (dua) jam pelajaran
Sekolah/madrasah dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan sesuai dengan   kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa alasannya. Misalnya Teknik Komputer dan Speaking English, sebagai bagian dari Muatan Lokal pada struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Bahasa Inggris.
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:
o     Alokasi waktu satu jam  pembelajaran adalah 40 menit
o     Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Di sekolah kami, SMP Negeri 3 Manokwari, terdapat program intrakurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami berlangsung selama 5 hari, dimulai dari pukul 7.30 pagi hingga pukul 13.20 untuk hari Selasa hingga Kamis. Khusus hari Senin ada tambahan kegiatan upacara hingga jam pulang sekolah adalah pukul 12.40 dan Hari Jumat berakhir pukul 10.25 dilanjutkan dengan acara ibadah OSIS. Pada hari Sabtu, digunakan untuk Program Pengembangan Diri dan Ekstrakurikuler.


1.      Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Bahasa Inggris, juga LSE Kesehatan (LSE HIV/AIDS) di SMP.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi pengembang dan ciri khas daerah (Provinsi Papua Barat) yang diterapkan di sekolah kami adalah:
x.  Speking English, untuk kelas VII
-  Terampil menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari
b.  Kesehatan (LSE HIV/AIDS), untuk kelas VIII
-  Pengenalan Bahaya HIV/SIDS bagi manusia
-  LSE Pencegahan HIV/AIDS
c.  Teknik Komputer, untuk kelas IX
-  Praktek pengenalan Corel Draw dan Photoshop
-  Praktek perakitan, penginstalan komputer, dan internet

Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri 3 Manokwari.
no.
Mata Pelajaran Muatan Lokal
Alokasi Waktu (JP)
VII
VIII
IX
1
Speking
2
-
-
2
Kesehatan (LSE HIV/AIDS)
-
2
-
3
Teknik Komputer
-
-
2

Jumlah
2
2
2

2.      Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja, dll.


Kegiatan Pengembangan diri yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Manokwari, meliputi:

a.      Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Untuk pelaksanaanya dalam bentuk :
-        Kegiatan rutin hari Jumat dalam bentuk ibadah OSIS untuk siswa yang beragama Nasrani, dan hari Minggu dalam bentuk pengajian remaja untuk siswa yang beragama Islam.
-        Kegiatan Ektrakurikuler  dalam bentuk lomba dalam bidang keagamaan.
-        Memperingati Hari-hari besar keagaaman seperti Maulid Nabi, Isra’  Mi’raj, Kenaikan Is Almasih, Natal  dan lain-lain.
-        Kewajiban berdoa bersama setiap hari sebelum mulai jam pelajaran pertama dan setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran pada jam terakhir.

b.      Peningkatan kebugaran dan prestasi olah raga
-        Kegiatan rutin hari Sabtu berupa permainan volly bol, sepak bola, bulu tangkis dll
-        Ektra kuriuler yang berupa : atletik, renang volly dll.
-        Mengikuti setiap perlombaan keolahragaan yang delenggarakan semua pihak
-        Mengikuti kegiatan jalan santai bersama dalam memperingati hari-hari besar Nasional.

c.       Peningkatan potensi dan kemampuan diri  ( Bimbingan Konseling )
-        Kegiatan konsling bagi siswa bermaslah.
-        Kegiatan Bimbingan  dan konseling rutin yang dilaksanakan dalam kegiatan pengembangan diri setiap hari Sabtu, untuk 1 (satu) atau 2 (dua) kelas  secara bergantian sebanyak 2 jam tatap muka.
-        Kunjungan rumah bagi siswa yang bermasalah.

d.      Peningkatan kemampuan dalam  bidang penelitian.
-        Kegiatan ektrakurikuler  Karya Ilmiah Remaja ( KIR ) .
-        Mengikuti setiap lomba karya ilmiah remaja yang dislenggarakan pihak Dinas  Pendidikan ataupun pihak lain.

Selain kegiatan pengembangan diri yang telah disebutkan di atas, maka kegiatan terprogam lainnya meliputi:
a.  Hari Senin
-         Kegiatan Rutin (Upacara Bendera)
b.  Hari Senin – Kamis
-         Budaya bersih
c.  Hari Jumat
-         Ibadah OSIS
c.  Hari Sabtu
-         Bimbingan Konseling
-         Senam Kesegaran Jasmani
-         Pramuka, KIR, Latihan Dasar Kepemimpinan,
-         Club Sains Olympiade siswa
-         Olahraga Permainan (Basket, Bola Voli, Sepak Bola)
-         Seni Musik, Band Sekolah, Seni Lukis
-         Seni Tari (Tari Yosim Pancar, Tari Tumbuk Tanah, pantomim, dll)
-         Seni Rupa (lukis, gambar, reklame, pahat)
-         Seni Musik (musik (grup Band), vocalis, paduan suara)
-         Seni Teater (drama, sendra tari)
-         Seni Sastra (puisi, pantun, cerpen)

4.  Beban Belajar
Beban belajar pada Satuan Pendidikan di SMP Negeri 3 Manokwari dilaksanakan dengan menggunakan sistem paket. Sitem paket adalah system penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan yang ada di SMP Negeri 3 Manokwari tersebut.  Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran .
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui penugasan, Tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai Strandar Kompetensi Lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta  didik  dengan  pendidik. Beban belajar  kegiatan  tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada satuan pendidikan SMP Negeri 3 Manokwari adalah 36 jam termasuk kegiatan pengembangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam.Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan system paket adalah tiga tahun.
Berikut, beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal 36 jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian sebagai berikut:


KELAS
SATU JAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA /MENIT
JUMLAH JAM PEMBELAJARAN PERMINGGU
MINGGU EFEKTIF PERTAHUN AJARAN
WAKTU PEMBELAJARAN /JAM PERTAHUN
VII
40
36
34 - 38
1224 -1368
VIII
40
36
34 - 38
1224 -1368
IX
40
36
34 - 36
1224 -1296

5.  Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
SMP Negeri 3 Manokwari Menetapkan  Kriteria  Ketuntasan  Minimal  (KKM) dengan melaksanakan  analisis  terlebih dahulu. Analisis ini dilakukan oleh setiap Guru bidang Studi  yang   mengajar  dan menggunakan format dari BSNP. 


Berikut ini tabel nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK) di SMP Negeri 3 Manokwari per mata pelajaran yang berlaku saat ini.

Komponen

Aspek Penilaian

K K M

VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran




1.   Pendidikan Agama
       a. Islam


       b. Kristen


       c. Katolik
Pemahaman konsep
65
65
70
Penerapan
Pemahaman konsep
65
65
70
Penerapan
Pemahaman kon
65
65
70
Penerapan
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
Pemahaman konsep
65
65
70
Penerapan
3.   Bahasa Indonesia
Mendengarkan
65
65
70
Berbicara
Membaca
Menulis
4.   Bahasa Inggris
Mendengarkan
60
65
65
Berbicara
Membaca
Menulis
       5.  Matematika 

Pemahaman konsep
60
65
65
Penerapan dan  Komunikasi
Pemecahan Masalah
     6.  Ilmu Pengetahuan Alam
Pemahahaman Konsep
60
65
65
Kinerja Ilmiah
7.   Ilmu Pengetahuan Sosial
Pemahaman konsep
65
65
70
Penerapan
8. Seni Budaya
Kreasi
65
65
70
Apresiasi
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Permainan dan Olah Raga
65
65
70
Pengembangan
Uji diri/ senam
Ritmik
Aquatic
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika pemanfaatan
65
65
70
Pengolahan hasil
Penugasan Proyek
     B. Muatan Lokal
1.  Speaking English
2.  Kesehatan (LSE HIV/AIDS)
3.  Teknik Komputer

65
65
65
     C.Pengembangan Diri

Minimal Baik

Catatan: 
Diusahakan peningkatan ketuntasan beljar dengan rasio 5 % setiap tahun sehingga ditargetkan pada Tahun Pelajaran 2011/2012 akan mencapai kriteria ketuntasan ideal 75 %.

6.  Mekanisme Penentuan Naik Kelas, Tinggal Kelas, dan Kelulusan
a.      Kriteria Kenaikan Kelas
-        Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
-        Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
-        Siswa dinyatakan naik kelas bila :
1.      Niai di bawah KKM tidak boleh lebih dari 4 Mata Pelajaran ( ketuntasan per  Mata Pelajaran dihitung dari rata-rata tiap aspek  Mata Pelajaran tersbut )
2.      Nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran tidak boleh kurang dari rata-rata KKM
3.      Tidak ada nilai ≤50,0 atau kurang untuk setiap aspek penilaian mata pelajaran
4.      Kepribadian minimal cukup
5.      Kegiatan pembiasaan minimal cukup
6.      Presentasi  kehadiran minimal  70 %

b.      Kriteria Tinggal Kelas
-        Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila,
1.      memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 
2.      Jika peserta didik tidak menuntaskan KD dan SK lebih dari 4 mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun ajaran, dan
3.      Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
4.      Kepribadian kurang dari cukup
5.      Kegiatan pengembangandiri kurang dari cukup
-        Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

c.       Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
-         menyelesaikan seluruh program pembelajaran
-         memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
-         Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
-         Lulus Ujian Nasional.

C.    Pendidikan Kecakapan Hidup 

Kecakapan hidup atau lifeskill adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya .
Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah menfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa mendatang secara menyeluruh.

Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah
a.       Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah misalnya narkoba dan sosial
b.      Memberikan wawasan yang luas mengenai penembangan karier  peserta didik.
c.       Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
d.      Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas (broad based education).
e.       Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah dan di mayarakat sesuai dengan prinsip managemen berbasis sekolah.

Implementasi kecakapan hidup di sekolah ialah sebagai berikut:
1.      Kecakapan personal meliputi beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami diri sendiri, percaya diri, bertakannggung jawab menghargai dan menilai diri.

Kecakapan ini teringrasi dalam mata pelajaran Agama dan PKn
Kecakapan ini dikembangkan lagi dalam suatu kegiatan pengembangan diri berupa ekstra kulikuler Kelompok studi Islam, Ikatan Remaja Muslim, Ikatan Studi Islam, Pesparawi, ibadah OSIS, Kemah Rohani.

2.      Kecakapan sosial, meliputi : Kecakapan bekerja sama, Menunjukan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya lokal dan global, berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat.

Kecakapan ini terintegrasi kedalam mata pelajaran IPA,IPS, Seni Budaya, Olah Raga dan Kesehatan.
Pendidikan ini dapat juga dikembangkan melalui pengembangan diri berupa ekstra kurikuler (Pencak silat, Gerak Jalan, Senam, Yospan).

3.      Kecakapan akademik meliputi menguasai pengetahuan, menggunakan metode dan penelitian ilmiah, bersikap ilmiah, mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar sepanjang hayat. Mengembangkan berpikir strategis berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh kompetensi lanjut akan ilmu pengetahuan dan teknologi, membudayakan berpikir dan berperilaku ilmiah, membudayakan berpikir kreatif, membudayakan berpikir dan berperilaku ilmiah secara mandiri, menggunakan teknologi, menggunakan pengetahuan dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.

Kecakapan ini terintegrasi dalam kelompok mata pelajaran : agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.

Dapat pula dikembangkan melalui berbagai lomba seperti Olimpiade MIPA , karya ilmiah, olah raga dan seni budaya, MTQ, Pesparawi.

4.      Kecakapan vokasional meliputi keterampilan yang berkaitan dengan teknologi pertanian, keterampilan menguasai teknologi, informasi dan komunikasi (TIK), keterampilan merangkai alat, keterampilan dalam percakapan bahasa Inggris.

Kecakapan ini terintegrasi dalam mata pelajaran Mulok, TIK dan Pendidkan Lingkungan Hidup (PLH). Kesehatan (LSE HIV/AIDS)

D.  Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Sekolah sebagai  penyelenggara pendidikan dituntut untuk mampu menyiapkan peserta didik untuk mampu bersaing di tingkat lokal dan global, oleh karena itu sekolah mengembangkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global.
Adapun Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam  aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Implementasi dari pendidikan berbasis  keunggulan lokal di SMP Negeri 3 Manokwari terintegrasi dalam mata pelajaran Muatan Lokal Kesehatan (LSE HIV/AIDS)
Selanjutnya pendidikan berbasis keunggulan global dan implementasinya terintegrasi dalam mata pelajaran TIK (ICT Club), dan Ekstrakurikuler English club.


BAB IV
PROGRAM KEGIATAN DAN HASIL

A.     PROGRAM KEGIATAN

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka SMP Negeri 3 Manokwari merencanakan dan melaksanakan program kegiatan/program kerja sebagai berikut : (Sesuai dengan tuntutan BSNP)

Program Kerja SMP Negeri 3 Manokwari menuju Persiapan RSBI

PROGRAM 1 : SOSIALISASI PENETAPAN SEKOLAH  RINTISAN SBI
 Kegiatan 1 :   1.1.     Mengikuti workshop di Bogor
1.2.          Rapat koordinasi persiapan sosialisasi.
1.3.          Pembentukan penanggung jawab dan tim Pengembang Rintisan SBI.
 Kegiatan 2 :   Sosialisasi eksternal penetapan sekolah Rintisan SBI
 Rincian Kegiatan :   2.1    Mengadakan Sosialisasi  dengan dinas terkait dan masyarakat
2.2       mengadakan Lomba Mapel Matematika, IPA dan Bahasa Inggris untuk  kelas  VI
2.3       Sosialisasi melalui media cetak dan media elektronik/radio
2.4       Publikasi melalui website, spanduk, pamflet, brosur.
2.5       Publikasi melalui kegiatan pameran dan bazar
2.6       Dokumentasi kegiatan
2.7       Monitoring, evaluasi dan Pelaporan.
 
PROGRAM 2 :            PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Kegiatan 1 :   Sosialisasi persyaratan dan seleksi Penerimaan Siswa Baru/Peserta Didik Baru.
1.1      Rapat pembentukan panitia PPD
1.2      Menyusun dan  penggandaan materi Sosialisasi PPD
1.3      Melaksanakan sosialisasi PPD
Kegiatan 2    ;   Pendaftaran dan seleksi calon Peserta Didik
2.1.            Melaksanakan pendaftaran calon Peserta Didik
2.2.            Melaksanakan seleksi administrasi calon Peserta Didik melalui : Data nilai raport SD kelas VI s.d kelas VI, surat pernyataan Kesanggupan siswa dan orangtua.
2.3.            Melaksanakan seleksi penyaringan calon Peserta Didik melalui : Tes Tertulis Akademik, tes psikologi, tes penguasaan Kompetensi bhs inggris dan komputer, Wawancara dan tes kepribadian.
Kegiatan 3      :   Penetapan calon Peserta Didik (sementara)
Rincian kegiatan  :   3.1      Penyusunan ranking calon Peserta Didik.
3.2              Penetapan dan Pengumuman calon  Penerima Peserta Didik (sementara)
Kegiatan 4           :   Matrikulasi
Rincian kegiatan :   Matrikulasi (Matematika IPA, Bahasa Inggris dan TIK).
Kegiatan 5          :   Monitoring dan Evaluasi
Rincian Kegiatan            :    5.1       Menyusun laporan kegiatan
5.2        Mengarsipkan dokumen PPD
5.3        Monitoring, evaluasi dan Pelaporan.

PROGRAM 3 : PEMERSIAPAN SUMBER DAYA
Kegiatan 1       :   Kursus Bahasa Inggris bagi guru Matematika, IPA dan TIK
Rincian Kegiatan  :  1.1      Pendataan calon peserta kursus
1.2              Pelaksanaan kursus Bahasa Inggris
1.3              Pengadaan ATK dan bahan materi kursus
1.4              Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Kegiatan 2    :   Kursus TIK  bagi guru Matematika,  IPA dan Bahasa Inggris
Rincian Kegiatan            :  2.1      Pendataan calon peserta kursus
2.2            Pelaksanaan kursus TIK
2.3            Pengadaan ATK dan bahan materi kursus
2.4            Monitoring, Evaluasi dan pelaporan

Kegiatan 3  : Workshop Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) untuk guru
                      Bahasa Inggris, MIPA, dan TIK
3.1.            Pendataan calon peserta workshop.
3.2            Pelaksanaan workshop
3.3            Pengadaan ATK dan bahan materi kursus
3.4            Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Kegiatan 4  :   Workshop pembelajaran ber-Bahasa Inggris
4.1            Pendataan calon peserta workshop.
4.2            Pelaksanaan workshop
4.3            Pengadaan ATK dan bahan materi kursus
4.4            Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Kegiatan 5  :   Study banding ke Sekolah Rintisan SBI Terbaik
a.       Penyusunan program
b.      Pelaksanaan study banding
c.       Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Kegiatan 6   : Pengadaan Bahan Ajar Bilingual Kelas RSBI
Rincian Kegiatan            : 6.1        Pendataan Mata Pelajaran yang dibutuhkan
                                         6.2        Pengadaan Bahan Ajar :
1.2.1        Matematika
2.2.2        IPA
3.2.3        Bahasa Inggris
4.2.4        TIK
6.3            Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan



  1. INDIKATOR  KEBERHASILAN

Untuk program SSN menuju ke RSBI, indikator keberhasilan secara komprehensip ditetapkan pada akhir program 3 tahunan yang ditetapkan sebagai berikut :
1.         Memiliki dokumen kurikulum berbasis kompetensi secara lengkap
2.         Memiliki perangkat pembelajaran lengkap, dari silabus sampai dengan RPP untuk kelas VII s/d IX semua mata pelajaran.
3.         Menerapkan Pembelajaran Contekstual untuk kelas 7 s./d 9 semua mata pelajaran.
4.         Rata-rata pencapai ketuntasan kompetensi minimal 75%
5.         Kondisi guru 75% minimal berpendidikan S1 pada tahun ke tiga.
6.         Penguasaan kompetensi, 50% bersertifikasi kompetensi.
7.         Ratio jumlah guru dan siswa, minimal 75 % menguasai Bahasa Inggris dan Komputer.
8.         Ratio jumlah rombel dan jumlah kelas 1 : 1 (tidak boleh double sift)
9.         Minimal memilkiki 1 (satu) kelas Bilingual tiap jenjang sebagai ujicoba RSBI.
10.     Jumlah siswa per rombel maksimal 35 untuk semua kelas.
11.     Rata-rata jam mengajar guru berkisar antara 18 s.d 24 jam pel. Perminggu
12.     Memiliki Lab IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer, dan Lab. Ketrampilan.
13.     Memiliki telepon dan akses internet pada Lab. Komputer, ruang guru, dan ruang Kepala Sekolah.
14.     Memiliki ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang BP, Ruang Tata Usaha, Kamar kecil yang cukup dan memadai.
15.     Memiliki ruang perpustakaan/ruang media (termasuk ruang baca)
16.     Sudah melaksanakan secara konsisten aspek-aspek dalam manejemen berbasis sekolah.
17.     Memiliki perangkat media pembelajaran untuk semua mata pelajaran sesuai dengan SPM.
18.     Sudah melaksanakan sistem penilaian yang komprehensif (Ulangan harian, UTS, UAS, Ulangan Kenaikan Kelas dengan tehnik penilaian yang bervariasi) Sesuai dengan PP N0 19 tahun 2005.
Memiliki Standar Pembiayaan minimal Rp. 100.000,- per bulan per siswa.